Selasa, 15 September 2009

KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

A. Klasifikasi Akuntansi Internasionai
Klasifikasi akuntansi internasional dapat diiakukan dalam dua cara yaitu kalsifikasi Subjektif dan secara Empiris.
1. Klasifikasi Subyektif
Yaitu Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. a. Menurut Prof. G.G.Mueller
Dia menyatakan bahwa sepuluh "kelompok praktik akuntansi yang berbeda dapat dilihat. Oia mengaitkan 10 Pengelompokan tersebut dengan masing-masing lingkungan bisnis yang berbeda tempat mereka beroperasi. Tiap kelompok dilaporkan berbeda dari yang lainnya paling tidak dalam satu hal penting. Kesepuluh kelompok tersebut adalah :
1. AS/Kanada/Belanda
2. Persemakmuran iggris(kecuali Kanada)
3. Jerman/Jepang
4. Eropa daratan
5. Skandinavia
6. Israel/Meksiko
7. Amerika Selatan
8. Negara-negara berkembang di Timur jauh dan dekat
9. Afrika (kecuali afrika selatan)
10. Negara-Negara Komunis
Metodeklasifikasi diatas dipakai secara luas oleh institusi-institusi akuntan internasional, Sejumlah organisasi internasional, dan perusahaan-perusahaan jasa akuntansi multinasional.

b. Menurut Kommite On Internasional Accounting Operations and Education 1975-1976 dariAAA
Bahwa Pola akuntansi dunia bisa dikalsifikasikan berdasarkan " Zona Pengaruh" berdasarkan sumber historis, budaya, sosio ekonomi yang telah mempengaruhi prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan dinegara Negara dan wilayah yang berbeda. Komite tersebut membedakan 5 Zona Pengaruh yaitu : Inggris, prancis, jerman/Belanda/AS/Komunis.
Setelah dipastikan klasifikasi praktik akuntansi yang ada berguna sekarang terbukti berguna dalam mengatur operasi kantor dan system pengendalian keuangan.
c. Menurut Prof. CW.Nobes
la menyarankan sebuah system klasifikasi yang menambahkan integritas hirarkis kedalam berbagai upaya yanga sebelumnya.Klasifikasi tersebut mengandung suatu hirarki dan mencoba memperlihatkan bahwa tidak saja dua Negara tertentu berada dalam kategori yang berbeda tetapi juga seberapa jauh atau dekat kategori-kategori ni.
d. Menurut Prof. SJ.Gray
Dia mengevaluasi pengaruh dari factor-faktor budaya terhadap system-sistem akuntansi dengan memperluas riset prof. G. Hofstrede yang dipublikasikan dalam Cultire's consequences tahun 1980. Hofstrede mengindentifikasi 4 Nilai budaya yaitu jarak kekuasaaan, individualism, maskulintas, dan penghindaran ketidakpastian. Dari analisis data-data yang diperoleh dari karyawan-karyawan perusahaan-perusahaan multinasional besar AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda. Riset Gray merupakan suatu terobosan dimana riset tersebut menyiratkan bahwa perbedaan-perbedanaan budaya yang nyata mungkin bisa menjelaskan perbedaaan-perbedaan antarnasional dalam system akuntansi. Hipotesis Gray mulai diujisecara empiris.
2. Klasifikasi yang Teruji Secara Empiris
Yaitu Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia. Analsis praktik-praktik akuntansi dan pelaporan yang secara nyata dipakai adalah cara lain untuk membentuk system kalsifikasi.
Pelopor dalam upaya ini adalah Prof. R. C. Da Costa, J.C.Bourgeois, dan W.M Lawson pada satu sisi dan prof.W.G. Frank dan R.D. Nair di sisi lain. Mereka seperti halnya peneliti-peneliti lain, telah mengaplikasikan anaiisis factor untuk menemukan berbasis statistic dari praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Studi tentang Cluster menggunakan data-data suvey kualitatif mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang disiapkan dan dipublikasikan oleh

Price Water House Internasional. Dengan data tah 1973,1975, dan 1979. Peneliti-peneliti itu terdiri dari:
1. Kelompok-kelompok Akuntansi Da Costo-Bourgeois-Lawson
2. Kelompok-Kelompok Auntansi Frank
3. Kelompok-kelompok Pengukuran Nair-Frank 1975
4. Studi Doupnik bahwa sebagian peredaan pelaporan keuangan menurun diantara Negara Negara disebabkan ketaatan kepada standar akuntansi internasional telah meningkat selama waktu waktu tersebut yaitu pada periode 1975-1983.
5. Studi Z. Rebman -Huber bahwa tingkat pengaruh pemerintah nasional atas penyusunan standar akuntansi keuangan atau legistimasi pemerintah terhadap proses tersebut merupakan sarana klasifikasi berguna. Studi yang dilakukan Rebman - number berkenaan dengan sisi masukan dari system akuntansi yaitu penyusunan standar akuntansi,sedangkan semua stud! sebelumnya diarahkan pada keiuaran system akuntansi yaitu praktik actual. Keduanya menjanjikan riset tambahan.
B. Pengembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Berikut ini karakteristik era ekonomi global:
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasiona!
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional
1.1 Faktor mempengaruhi perkembangan akuntansi Internasional
Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
internasional:
1. Sumber pendanaan

Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor meialui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasusj. Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative tidak akan informative kecuaii jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak
kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
1.2 Pola Pengembangan Komparatif
1. Pola Makroekonomis
praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Suatu perusahaan merupakan bagian dari

Proyek tersebut bertujuan untuk menghubugkan penetapan standar akuntansi keuangan dengan faktor-faktor lingkungan. Kerangka konseptual menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsik dari akuntansi disusun secara hirarkis komperhensif dan konsisten bag! semua aspek disiplin akuntansi keuangan.
Sejumlah variabel akuntansi internal yang dicakup oleh kerangka konseptual dikembangkan dan dibahas da.'arr: SFAC No. 3 FASB mengindentifikasikan item-item ini sebagai elemen-elemen iaporan keuangan. Kesepuluh elemen itu adalah aset, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprenhensif, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
1.4 Perusahaan Multinasional Sebagai Agen Pengembangan Akuntansi
Munculnya suatu badan standar-standar akuntansi keuangan yang dikhususkan bag! keperluan-keperluan perusahaan multi nasional sebagai agen pengembangan akuntasi, maka perusahaan-perusahaan ini akan menjadi inovator akuntansi yang penting. Karena eksistensi mereka tergantung pada inovasi organisasi, ekonomi politik dan yang lainnya. Saat ini, tidak ada riset yang jelas atau pembuatan kebijakan yang khusus yang ditunjukan bagi pengembangan bag! akuntansi internasional berdasarkan perusahaan multi nasional. Usaha PBB dalam mengembangkan akuntansi internasional hanya menjamin kesuksesan jangka pendek saja yang di dalamnya terlibat hubungan emosi dan politik. Sejauh ini IASC tetap mempertahankan perspektif vilagenya, pendekatan yang berorientasi pada perusahaan multi nasional tidak akan memperolah dukungan profesional. Namun perusahaan multi nasional itu mungkin memilih untuk melakukan inovasi dengan cara mereka sendiri jika tanggapan yang realistik atas masalah-masalah akuntansi yang unik bagi mereka tidak segera muncul.
1.5 Kebutuhan-kebutuhan Akuntansi dari Negara-Negara Berkembang
Saat ini akuntansi di negara-negara berkembang sedang meningkat akhir-akhir ini, hal ini terlihat dari kebutuhan akuntansi dinegara berkembang yaitu :
1. Tipe sistem akuntansi yang dibutuhkan di negara berkembang.
Sistem akuntansi negara berkembang seharusnya membuat dan kemudian menjalankan sistem yang mereka anggap tepat, dan dilakukan secara selektif. Yang berdasarkan sistem akuntansi terkait dengan lingkungan lokal.
2. Pendidikan dan sarana untuk memperbanyak akuntan-akuntan yang terlatih. Untuk meningkatkan akuntan-akuntan terlatih di negara berkembang diperlukan keselarasan pendidikan dan pelatihan namun tidak sesuai dengan praktikyang nyata. Sehingga menimbulkan ketidak berhasilan, ketidak

kepentingan public yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-
kebijakan nasional.
Pola Makroekonomis terdiri dari:
a. Perusahaan bisnis merupakan unit yang esensial dalam struktur ekonomi
suatu Negara. b. Perusahaan mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui
koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakan-kebijakan
ekonomi nasional dalam lingkungannya. c. Kepentingan public dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis
saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional
2. Pola Mikroekonomis
akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak
pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Disiplin Independen
akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
A.Keseragaman Akuntansi
akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Terdapat 3 pendekatan akuntansi yaitu : a. Pendekatan Bisnis
Keseragaman akuntansi ditunjukan secara khusus kepada
pemakai-pemakai tertentu data akuntansi.yang sering dipakai
cabang industri dan perdagangan. b. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini mengaitka akuntansi dengan kebijakan publik. c. Pendekatan Teknis
Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan dengan
menseragamkan dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double
entry.
13 Pengembangan yang didasarkan pada Kerrangka-kerangka Konseptual
FASB di AS telah memulai upaya utamanya untuk membentuk kerangka konseptual bagi akuntansi keuangan sejak awal organisasi itu berdiri tahun 1973.

berhasilan itu dikarenakan pendidik dan pelatih datang dari negara maju yang memiliki persepsi yang kurang tepat mengenai kondisi-kondisi lokal.
KOMENTAR
Menurut saya, ida<*ikasi dan pengembangan merupakan dua unsur yang mewarnai pemikiran dasar d^am bidang akuntansi internasionai. Dalam proses pengklasifikasian terlihat menarik pads saat akuntansi keuangan antar negara yang menjadikan indikator berupa stimulus hngk^ngan, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan politik yang berbeda menghasiiica" sistem akuntansi yang berbeda puia, perbedaan ini terlihat dari pengujian sejumlah peneliti yang sudah diamati dan diuji sehingga menghasilkan perbedaan yang bersifat rill.
Timbulnya sistem pengklasifikasian sistem akuntansi keuangan dikarenakan bahwa klasifikasi bersifat -fundamental dalam usaha memahami dan menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati dan untuk memformulasikan hubungan yang nyata antara fakta-fakta tersebut. Kiasifikasi sistem akuntansi keuangan dapat memberikan kegunaan yang sama daiam pengidentifikasian dan laju perubahan yang dapat diukur, sehingga banyak praktisi dan akademisi akuntansi nasional melihat kegunaan dari prosedur dan analisis klasifikasi tersebut.
Mengenai studi-studi pengembangan berarti mengusahakan suatu tumbuh secara perlahan. Konsep pengembangan ditemukan sebagian dalam bidang studi diantaranya ; kita mengenai pembangunan ekonomi, pengembangan organisasi, dan pengembangan lainnya.
Kemampuan untuk menganalisis faktor-faktor pembangunan dapat ditarik kesimpulan mengenai efisiensi dan efektifitas pembangunan dalam kasus negara-negara berkembang. Studi-studi pembangunan biasanya tidak seberat studi-studi klasifikasi. Keduanya member! kontribusi pada kemajuan bidang akuntansi internasionai dan terdapat semacam tingkat sinergi antara kedua pendekatan tersebut. Keduanya berakar dari konseptualisme. Meskipun terdapat perbedaan filosofis. Pentinganya adalah dua studi ini membantu membentuk bidang akuntansi internasionai, mendorong perhatian kepada akuntansi internasionai, dan memperluas konsekuensi-konsekuensinya ke daiam praktik-praktik internasionai bisnis dan industri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar